Penyebab Tumor Otak – Tumor otak adalah pertumbuhan sel abnormal di otak. Tumor otak dapat bersifat jinak atau ganas. Tumor otak jinak tidak menyebar ke bagian lain dari tubuh, sedangkan tumor otak ganas dapat menyebar ke bagian lain dari tubuh, seperti paru-paru, hati, atau tulang.
Tumor otak dapat terjadi di berbagai bagian otak, termasuk otak besar, otak kecil, dan saraf tulang belakang. Diagnosis tumor otak dapat dilakukan dengan pemeriksaan fisik, pemeriksaan penunjang, seperti CT scan, MRI, dan biopsi otak.
Pengobatan tumor otak tergantung pada ukuran, lokasi, dan jenis tumor. Pengobatan tumor otak dapat berupa operasi, radioterapi, atau kemoterapi.
Operasi adalah pengobatan utama untuk tumor otak yang dapat diangkat dengan aman. Operasi dilakukan untuk mengangkat tumor sebanyak mungkin.
Radioterapi adalah pengobatan yang menggunakan radiasi untuk membunuh sel tumor. Radioterapi dapat digunakan sebelum atau sesudah operasi.
Kemoterapi adalah pengobatan yang menggunakan obat-obatan untuk membunuh sel tumor. Kemoterapi dapat digunakan sebelum atau sesudah operasi, atau sebagai pengobatan tunggal.
Baca Juga : 7 Gejala Infeksi Ginjal yang Jangan Dianggap Sepele
Faktor Penyebab Tumor Otak
Faktor penyebab tumor otak yang dapat diubah antara lain:
- Riwayat keluarga dengan tumor otak
Orang yang memiliki riwayat keluarga dengan tumor otak memiliki risiko lebih tinggi terkena penyebab tumor otak. Risiko ini meningkat jika riwayat keluarga tersebut mencakup orang tua, saudara kandung, atau anak.
- Paparan radiasi
Paparan radiasi, seperti radiasi sinar X atau radiasi pengion, dapat meningkatkan risiko terkena penyebab tumor otak. Paparan radiasi dapat terjadi karena pekerjaan, kecelakaan, atau terapi radiasi untuk penyakit lain.
- Paparan zat kimia tertentu
Paparan zat kimia tertentu, seperti benzena atau formaldehid, juga dapat meningkatkan risiko terkena tumor otak. Paparan zat kimia ini dapat terjadi di tempat kerja, lingkungan, atau produk rumah tangga.
- Infeksi virus tertentu
Infeksi virus tertentu, seperti virus Epstein-Barr atau virus herpes simpleks, juga dapat meningkatkan risiko terkena penyebab tumor otak. Infeksi virus ini dapat terjadi melalui kontak dengan orang yang terinfeksi atau melalui kontak dengan benda yang terkontaminasi virus.
- Kelainan genetik tertentu
Kelainan genetik tertentu, seperti sindrom Li-Fraumeni atau sindrom neurofibromatosis tipe 1, juga dapat meningkatkan risiko terkena penyebab tumor otak. Kelainan genetik ini dapat diturunkan dari orang tua atau terjadi secara spontan.
Faktor risiko tumor otak yang tidak dapat diubah antara lain:
- Usia
Risiko terkena penyebab tumor otak meningkat seiring bertambahnya usia. Tumor otak paling sering terjadi pada orang berusia 65 tahun ke atas.
- Jenis kelamin
Pria memiliki risiko lebih tinggi terkena penyebab tumor otak dibandingkan wanita.
- Ras
Orang kulit putih memiliki risiko lebih tinggi terkena penyebab tumor otak dibandingkan orang kulit berwarna.
- Faktor lingkungan
Faktor lingkungan, seperti polusi udara atau radiasi matahari, juga dapat meningkatkan risiko terkena penyebab tumor otak. Namun, penelitian tentang hubungan antara faktor lingkungan dan tumor otak masih terus dilakukan.
Jika Anda memiliki faktor risiko penyebab tumor otak, Anda disarankan untuk melakukan pemeriksaan kesehatan secara rutin untuk mendeteksi penyebab tumor otak sejak dini.
Gejala Tumor Otak
Gejala tumor otak dapat bervariasi tergantung pada ukuran, lokasi, dan jenis tumor. Gejala umum tumor otak antara lain:
- Sakit kepala
Sakit kepala adalah gejala yang paling umum terjadi pada tumor otak. Sakit kepala biasanya terasa hebat, terutama di pagi hari, dan makin memberat seiring waktu.
- Mual dan muntah
Mual dan muntah juga merupakan gejala yang umum terjadi pada penyebab tumor otak. Mual dan muntah biasanya terjadi bersamaan dengan sakit kepala.
- Gangguan penglihatan
Gangguan penglihatan dapat berupa penglihatan kabur, penglihatan berbayang, atau penglihatan ganda.
- Kelemahan atau kelumpuhan pada salah satu sisi tubuh
Kelemahan atau kelumpuhan pada salah satu sisi tubuh dapat terjadi karena tumor menekan saraf yang mengontrol pergerakan tubuh.
- Gangguan bicara
Gangguan bicara dapat berupa kesulitan bicara, kesulitan menelan, atau suara serak.
- Gangguan keseimbangan
Gangguan keseimbangan dapat terjadi karena tumor menekan saraf yang mengontrol keseimbangan tubuh.
- Perubahan kepribadian
Perubahan kepribadian dapat berupa perubahan suasana hati, perubahan perilaku, atau hilangnya ingatan.
Gejala tumor otak dapat berkembang secara perlahan-lahan atau secara tiba-tiba. Gejala yang berkembang secara perlahan-lahan biasanya lebih sulit untuk dikenali.
Jika Anda mengalami gejala tumor otak, segera periksakan diri ke dokter. Diagnosis tumor otak dapat dilakukan dengan pemeriksaan fisik, pemeriksaan penunjang, seperti CT scan, MRI, dan biopsi otak.
Penanganan tumor otak tergantung pada ukuran, lokasi, dan jenis tumor. Penanganan tumor otak dapat berupa operasi, radioterapi, atau kemoterapi.
Operasi adalah pengobatan utama untuk penyebab tumor otak yang dapat diangkat dengan aman. Operasi dilakukan untuk mengangkat tumor sebanyak mungkin.
Radioterapi adalah pengobatan yang menggunakan radiasi untuk membunuh sel tumor. Radioterapi dapat digunakan sebelum atau sesudah operasi.
Kemoterapi adalah pengobatan yang menggunakan obat-obatan untuk membunuh sel tumor. Kemoterapi dapat digunakan sebelum atau sesudah operasi, atau sebagai pengobatan tunggal.
Prognosis tumor otak tergantung pada ukuran, lokasi, dan jenis tumor. Tumor otak yang berukuran kecil dan terletak di lokasi yang tidak terlalu penting biasanya memiliki prognosis yang lebih baik.
Baca Juga : Mengenal 2 Gejala OCD, Gangguan yang Dapat Diobati
Mengobati Tumor Otak
Pengobatan tumor otak tergantung pada ukuran, lokasi, dan jenis tumor. Penanganan tumor otak dapat berupa operasi, radioterapi, atau kemoterapi.
Operasi
Operasi adalah pengobatan utama untuk tumor otak yang dapat diangkat dengan aman. Operasi dilakukan untuk mengangkat tumor sebanyak mungkin.
Operasi tumor otak dapat dilakukan dengan berbagai teknik, antara lain:
- Kraniotomi: Operasi yang dilakukan dengan membuat sayatan di tengkorak kepala.
- Endoskopi: Operasi yang dilakukan dengan menggunakan alat yang dimasukkan melalui lubang kecil di kulit kepala.
- Gamma knife: Operasi yang menggunakan radiasi gamma untuk menghancurkan tumor.
Hasil operasi penyebab tumor otak tergantung pada ukuran, lokasi, dan jenis tumor. Tumor otak yang berukuran kecil dan terletak di lokasi yang tidak terlalu penting biasanya memiliki hasil operasi yang lebih baik.
Radioterapi
Radioterapi adalah pengobatan yang menggunakan radiasi untuk membunuh sel tumor. Radioterapi dapat digunakan sebelum atau sesudah operasi.
Radioterapi dapat dilakukan dengan berbagai teknik, antara lain:
- Radioterapi eksternal: Radiasi ditembakkan dari luar tubuh.
- Radioterapi internal: Radiasi dimasukkan ke dalam tubuh, misalnya dengan implantasi radioaktif.
Radioterapi dapat menyebabkan berbagai efek samping, antara lain:
- Kelelahan
- Mual dan muntah
- Rambut rontok
- Ruam kulit
- Kerusakan sel-sel sehat di sekitar tumor
Kemoterapi
Kemoterapi adalah pengobatan yang menggunakan obat-obatan untuk membunuh sel tumor. Kemoterapi dapat digunakan sebelum atau sesudah operasi, atau sebagai pengobatan tunggal.
Kemoterapi dapat menyebabkan berbagai efek samping, antara lain:
- Mual dan muntah
- Rambut rontok
- Kelelahan
- Gangguan pencernaan
- Kerusakan sel-sel darah
Selain operasi, radioterapi, dan kemoterapi, ada beberapa pengobatan lain yang dapat digunakan untuk menangani tumor otak, antara lain:
- Terapi hormon: Terapi hormon digunakan untuk mengobati tumor otak yang dipengaruhi oleh hormon.
- Terapi target: Terapi target digunakan untuk mengobati tumor otak yang memiliki target tertentu.
- Terapi imunoterapi: Terapi imunoterapi digunakan untuk meningkatkan sistem kekebalan tubuh untuk melawan tumor.
Pemilihan pengobatan tumor otak tergantung pada berbagai faktor, antara lain:
- Ukuran, lokasi, dan jenis tumor
- Usia dan kesehatan pasien
- Harapan hidup pasien
Tujuan pengobatan tumor otak adalah untuk mengobati tumor dan mencegah tumor tumbuh kembali. Namun, tidak semua tumor otak dapat disembuhkan.